PETA
Peta adalah bayangan yang diperkecil dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Jenis-jenis peta yang ada pada geodesi terdiri dari 3 jenis yaitu :
1.Peta teknik atau peta rencana dengan skala 1:5000 dan lebih besar lagi 1:100 atau 1:500
2.Peta topografi skala 1:10.000 samapai 1:200.000
3.Peta geografi dengan skala 1:200.000 dan lebih kecil lagi 1:50.000 atau 1:200.000
Fungsi peta adalah :
1.Menunjukan posisi atau suatu lokasi relative (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi).
2.Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak dipermukaan bumi.
3.Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua-benua, Negara, gunung, dan lain-lainnya), sehingga dimensinya fapat terlihat dalam peta.
4.Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya di atas peta.
Tujuan pembuatan peta adalah :
1.Untuk komunikasi informasi ruang
2.Untuk menyimpan informasi
3.Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi,
perencanaan dan lain-lain.
4.Digunakan untuk membantu dalam desain, misalnya desain jalan dan sebagainya.
5.Untuk analisis data spasial, misalnya : perhitungan volume dan sebagainya.
SKALA
Skala adalah perbandingan antara jarak diatas peta dan jarak yang sama diatas permukaan
bumi, misalkan :
Di Geodesi, Skala dibagi menjadi 2 yaitu :
1.Skala Peta
2.Skala variable geografis
I. Skala peta dibedakan menjadi :
a. Skala Numeris : Misalnya 1: 100.000 ; 1- 100.000
b. Skala grafis atau skala garis atau skala bar.
c. Skala verbal
misalnya : 1 inci = 1 mil
6 inci = 1 mil
1 cm = 4 Km
II. Skala Variabel Geografis
•Skala Nominal dilakukan bila akan menyajikan data kualitatif saja, misal: identitas , perbedaan dan persamaan (peta tata guna lahan)
• Skala ordinal, sama seperti skala nominal tetapi datanya disusun berdasarkan rangking misal : membedakan antara kota besar dan kota kecil. a = b ; a>b; a<b
•Skala interval : untuk menyusun skala interval digunakan standart unit dan perbedaannya diekspresikan dalam 1 unit. Misalnya perbedaan temperature dengan standart unit derajat (celcius atau farenheit) a=b, a≠ b a>b atau a<b a-b = c-d
•Skala ratio ; hampir sama dengan skala interval hanya disini mempunyai harga nol absolute. Misalnya : elevasi diatas suatu datum, tekanan barometris.
Sistem Proyeksi dan Sistem Koordinat Peta
Proyeksipetaadalahsuatu system yang memberikanhubunganantaraposisititik-titikdibumidandipeta.
Karenapermukaanbumifisistidakteratur, makasulituntukmelakukanperhitungandarihasilukuran (pengukuran). Untukitudipilihsuatubidangmatematis (bidangteratur) yang mendekatibidangfisisbumiyaitubidangellipsoidadenganbesaran-besarantertentu.
Datum Ellipsoid yang berlakudi Indonesia :
–Datum ellipsoid GRS 1967
–Datum ellipsoid WGS 1984
–Datum GeodesiNasional 1995 (yang berlaku sekarang) : Bakosurtanal
Sistem Proyeksi
Sistem proyeksi atau bentuk bidang matematis yang mendekati bentuk fisis bumi yang ada di Indonesia :
–Proyeksi kerucut (bagian bumi dibelah menjadi 20ยบ)
–Proyeksi silinder : Proyeksi mercantor, Proyeksi tranverse mercantor (peta kelautan), Proyeksi Universal Transverse Mercantor (UTM = peta topografi keluaran Bakosurtanal)
Sistem Koordinat
Salah satu fungsi utama geodesi adalah menentukan posisi titik di bumi. Ada beberpa sistem koordinat di bumi yang digunakan dalam geodesi, bisa diklasifikasikan menurut : posisi pengamat, kedudukan bumi, bentuk sistem koordinat, dan kedudukan origin (titik awalnya).
Klasifikasi dapat juga dilakukan dengan : Sistem terestris (koordinat local), sistem langit (pengamatan matahari), dan sistem orbit (pengamatan bintang dan bulan).
Secara umum untuk mendefinisikan suatu sistem koordinat harus terlebih dahulu ditentukan :
–Lokasi origin (titik awal)
–Orientasi (arah) dari ketiga sumbu koordinat
–Parameter-parameter (Cartesian, curveliner) yang mendefinisikan posisi suatu titik yang direferensikan terhadap sistem koordinat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar